Kereta Kencana
Berkelana Ke Nangro Aceh Darusalam
Kesenian merupakan ungkapan ekspresi
seseorang yang di salurkan melalui karya sastra maupun pertunjukkan, adapun perkembangan
yang terjadi pada Dunia kesenian yang membangkitkan seniman-seniman di dunia
khususnya Indonesia untuk terus berkarya. Semakin berkembangnya dunia, melakukan
pembaharuan dalam berkaryapun semakin besar. Begitu pula seniman teater yang
melakukan pembaharuan dalam berkarya, Salahsatunya pembaharuan dari naskah Kereta
Kencana karya Eugene Ionesco, yang di ketik ulang oleh W.S. Rendra dan diketik ulang kembali oleh seniman jebolan ISI Padang
Panjang S1 dan ISI Surakarta S2, yang bernama Darminta Soeryana M.,Sn. Darminta
merubah kultur Prancis menjadi ke kultur daerah Aceh, yang di dalamnya terdapat
dendang aceh dan memakai beberapa bahasa aceh. Akan tetapi ceritanya tidak jauh
berbeda dengan Kereta Kencana, judulnyapun telah di adaptasi menjadi bahasa
aceh yaitu Bahtera yang memiliki arti Kapal.
Naskah Bahtera sekarang dalam tahap
penggarapan yang di sutradarai langsung oleh pengetik ulangnya yang tak lain
yaitu Darminta Soeryana M.,Sn itu sendiri. Naskah itu dimainkan oleh dua orang,
yang berperan sebagai nenek dan kakek. Peran nenek yang dimainkan oleh dosen Isi
Padang Panjang, dan peran kakek dimainkan oleh mahasiswa Isi Padang Panjang. Mengasah
keaktoran dan mempelajari budaya Aceh merupakan tantangan yang besar ujar
Hanafi sebagai seorang aktor Bahtera. Kesulitan yang di dapat Hanafi dalam
berdendang Aceh, karena bahasa yang jauh berbeda dari daerah asalnya yaitu
Palembang, logat yang harus didapatnya sesuai dengan logat aceh itu yang sama
sekali tidak pernah di pelajarinnya. Perencanaan pertunjukan Bahtera pada bulan
Desember.
gak sabar neh nulisnya.....edit beberapa kali hingga ok..lalu di posting..
BalasHapus