Senin, 07 Oktober 2013

Kereta Kencana Bekelana Ke NAngro Aceh Darusalam

Kereta Kencana Berkelana Ke Nangro Aceh Darusalam

     Kesenian merupakan ungkapan ekspresi seseorang yang di salurkan melalui karya sastra maupun pertunjukkan, adapun perkembangan yang terjadi pada Dunia kesenian yang membangkitkan seniman-seniman di dunia khususnya Indonesia untuk terus berkarya. Semakin berkembangnya dunia, melakukan pembaharuan dalam berkaryapun semakin besar. Begitu pula seniman teater yang melakukan pembaharuan dalam berkarya, Salahsatunya pembaharuan dari naskah Kereta Kencana karya Eugene Ionesco, yang di ketik ulang oleh W.S. Rendra dan diketik ulang kembali oleh seniman jebolan ISI Padang Panjang S1 dan ISI Surakarta S2, yang bernama Darminta Soeryana M.,Sn. Darminta merubah kultur Prancis menjadi ke kultur daerah Aceh, yang di dalamnya terdapat dendang aceh dan memakai beberapa bahasa aceh. Akan tetapi ceritanya tidak jauh berbeda dengan Kereta Kencana, judulnyapun telah di adaptasi menjadi bahasa aceh yaitu Bahtera yang memiliki arti Kapal.
     Naskah Bahtera sekarang dalam tahap penggarapan yang di sutradarai langsung oleh pengetik ulangnya yang tak lain yaitu Darminta Soeryana M.,Sn itu sendiri. Naskah itu dimainkan oleh dua orang, yang berperan sebagai nenek dan kakek. Peran nenek yang dimainkan oleh dosen Isi Padang Panjang, dan peran kakek dimainkan oleh mahasiswa Isi Padang Panjang. Mengasah keaktoran dan mempelajari budaya Aceh merupakan tantangan yang besar ujar Hanafi sebagai seorang aktor Bahtera. Kesulitan yang di dapat Hanafi dalam berdendang Aceh, karena bahasa yang jauh berbeda dari daerah asalnya yaitu Palembang, logat yang harus didapatnya sesuai dengan logat aceh itu yang sama sekali tidak pernah di pelajarinnya. Perencanaan pertunjukan Bahtera pada bulan Desember.




1 komentar:

  1. gak sabar neh nulisnya.....edit beberapa kali hingga ok..lalu di posting..

    BalasHapus