DUKA
MEMBALUT LUKA
karya mardiah
·
Hesti berusia 20 tahun, anak keras,
namun dia bisa menjadi lembut karna satu pelajaran berharga.
·
Andi berusia 22 tahun dia anak yang
sabar, dia hidup sebatang kara.
·
Buk Tati berusia 40 tahun, dia seorang
yang lembut dan sangat menyayangi andi, karna anaknya pernah meninggal dan ia
menganggap andi sudah seperti anaknya
·
Ayah berusia53 tahun, ayah yang pada
awalnya orang yang lembut semenjak ayah mulai selingkuh dan menikah lagi ayah
mulai berubah sifatnya
·
Ibu berusia 48 tahun, ibu adalah orang
yang penyayang dan sabar menghadapi semuanya
·
Pak Supri berusia 25 tahun, adalah suami
Buk Tati
·
Kak Rindu wanita berusia 25 tahun, yang
bertubuh seksi.
·
Laki – Laki berusia 28 tahun, yang
merupakan teman lama Kak Hesti
SIANG ITU YANG MENJADI NERAKA UNTUK HESTI DAN SIANG ITUPUN ANDI
MENDAPATKAN KEJUTAN DI RUMAHNYA, KARNA KESEHARIANNYA YANG YANG TERLALU SIBUK
UNTUK MENCARI REZEKI UNTUK DIRINYA SENDIRI, ANDI YANG
BISANYA PULANG SAAT SENJA, KEBETULAN
PADA
SAAT ITU ANDI PULANG SEBELUM SENJA. SAAT ANDI MENUJU RUMAHNYA YANG BERTEMPAT DI
KOLONG JEMBATAN YANG IA BANGUN SENDIRI DARI BARANG RONGSOKAN ITU, IA MENEMUKAN
SEORANG WANITA YANG MENAGIS .
01. Andi
(ANDI BERJALAN SANTAI
MENUJU RUMAHNYA SAMBIL MEMBAWA KARUNG DAN SEBUNGKUS NASI)
02. Andi
eh... (ANDITERKEJUT
MELIHAT WANITA DUDUK DI DEPAN RUMAHNYA, DAN MENDEKATI WANITA ITU DAN LANGSUNG
BERTANYA) kenapa mbak menangis disini?
03. Hesti
pegi
..... pergi....... ( HUSIR DAN MENANGIS LEBIH KENCANG)
04. Andi
lho?
(ANDI KAGET) tenang mbak- tenang.... tak
perlu mbak nangis kecang-kencang begitu.. apa yang sedang terjadi mbak ?
barang kali saya bisa bantu mbak...
05. Hesti
diam
kau.....
06. Andi
(ANDI
MELONGOK MELIHAT WANITA ITU MARAH)
07. Andi
oia
mbak, apakah mbak sudah makan ? saya ada bawa nasi bungkus mbak..
08. Hesti
tidak...
saya tidak mau makan...
09. Andi
baiklah
mbak, kalo mbak tidak mau makan..
ANDIPUN
MENYIMPAN NASI ITU DAN TIDAK JADI MEMAKANNYA, KARNA IA FIKIR HESTI AKAN MERASA
LAPAR NANTINYA.
10. Andi
mbak
saya mandi dulu ya mbak, sebentar lagi adzan magrib mbak..
11. Hesti
pergi
saja ( MENJAWAB PERKATAAN ANDI DENGAN JUTES)
SELESAINYA
ANDI MANDI, ANDI MENAWARKAN HESTI UNTUK MANDI JUGA.
12. Andi
mbak
...mbak... (MEMANGGIL HESTI YANG LAGI MELAMUN)
13. Hesti
(MEMANDANG
ANDI)
14. Andi
apakah
mbak mau mandi?
15. Hesti
tidak....
16. Andi
oia
sudah kalo mbak tidak ingin mandi..
TIBA-TIBA
TERDENGAR SUARA ADZAN MAGRIB DI KUMANDANGKAN, ANDI PUN SOLAT. SEDANGKAN HESTI
MASIH SIBUK DENGAN KESEDIHANNYA ITU.
17. Andi
(MASIH
PADA KEADAAN SOLAT DAN MENGUCAPKAN SALAM) rumah mbak, saya antarkan mbak pulang
ya...
18. Hesti
tidak..
saya tidak mau pulang..
19. Andi
jadi
harus gimana, apakah mbak mau saya antarkan ke rumah teman mbak..
20. Hesti
kamu
mengusir saya ? (DENGAN NADA YANG TINGGI)
21. Andi
ti...tidak
mbak, saya tidak bermaksud begitu mbak, nanti orang tua mbak khawatir sama
mbak..
22. Hesti
biarlah...
aku mau di sini saja, aku tidak mau pergi
23. Andi
yasudah
kalau mbak tidakmau pergi, istirahatlah mbak disini, dan makanlah mbak..
HESTI
TIDAK MENGACUHKAN ANDI NAMUN, IA BARING DI TEMPAT YANG ADI TAWARKAN ANDI, DAN
ANDIPUN TIDUR DI ATAS TUMPUKAN KARDUS. PADA MALAM ITU ANDI TELAH TIDUR DAN
HESTIPUN JUGA TELAH TIDUR. NAMUN TERDENGAR SUARA PERUT KERONCONGAN TERNYA ITU
ADALAH SUARA YANG BERASAL DARI PERUT HESTI DIA KELAPARAN, DAN TERBANGUN KARNA
KELAPARAN, SETELAH ITU HESTI MELIHAT-LIHAT NASI YANG TADI ANDI BAWA DAN
MEMAKANNYA, SETELAH MERASA KENYANG HESTIPUN TIDUR KEMBALI.
SETELAH
BEBERAPA JAM KEMUDIAN TERDENGAR ADZAN SUBUH ANDI PUN TERBANGUN DAN MELIHAT
BUNGKUS NASI YANG BERANTAKAN DI SEBELAH HESTI TIDUR, ANDIPUN MEMBERSIHKANNYA.
LALU ANDI SOLAT SUBUH, SELESAI SOLAT ANDI MENGAJI. TIBA-TIBA HESTI TERBANGUN
MENDENGAR SUARA ANDI MENGAJI DAN MEMANDANG KE ARAH ANDI MENGAJI, PADA SAAT ITU
HERSTI MENANGIS. NAMUN SETELAH ANDI SELESAI MENGAJI.
24. Andi
syadaqallahhul
azim.. (ANDI MENUTUP ALQUR’AN DAN MELIHAT KEARAH HESTI)
25. Andi
eh..
mbak sudah bangun, ...
26. Hesti
subuh
sekali kamu bangunnya..?
27. Andi
ia
mbak, saya harus bangun subuh karna saya harus bekerja memberihkan sampah di
rumah-rumah orang mbak, siangnya saya ngamen mbak..
28. Hesti
(
HESTIPUN MELAMUN MENDENGAR UCAPAN ANDI)
29. Andi
mbak...(SAMBIL
MENYADARKAN KESTI YANG LAGI MELAMUN) mbak....mbak...
30. Hesti
eh,,,,
ia ... maaf saya melamun..
31. Andi
mbak
mau minum apa?
32. Hesti
tidak
osah repot-repot..
33. Andi
gak
apa-apa mbak... (ANDI KEDAPUR DAN MEMBUAT DUA GELAS AIR TEH, DAN MEMBAWANYA
KELUAR ) ini mbak silahkan diminum..
34. Hesti
ia
terimakasih..
35. Andi
maaf
mbak saya tidak punya makanan ..
36. Hesti
ia
tidak apa-apa,...
37. Andi
(
ANDI BERJALAN KEDAPUR)
38. Hesti
kenapa
kamu baik sekali kepada saya? Padahalkan kamu tidak mengenal saya..
39. Andi
tidak
jadi masalah mbak, kita di ajarkan pada agama kalo kita di anjurkan ntuk saling
tolong menolong mbak.. (SAMBIL TERSENYUM KECIL)
40. Hesti
kok
masih ada ya orang yang baik seperti kamu ini..
41. Andi
ah
tidak usah memuji saya seperti itu mbak, oia mbak apakah mbak mau pulang hari
ini? Saya antarkan mbak pulang..
42. Hesti
HESTI
MELAMUN KEMBALI)
43. Andi
tu...
kan..... mbak melamun lagi...
44. Hesti
eh...
tidak, aku tidak mau pulang. Rumah sekarang seperti neraka..
45. Andi
kenapa
mbak?
46. Hesti
ayah
sekarang memiliki istri lagi dan aku yakin ayah tidak akan adil, ayah
menempatkan istrinya untuk tinggal di rumah, dan tinggal bersama ibu saya.. ini
sungguh tidak adil.. aku kecewa, aku benci dengan keadaanku sekarang ini. Aku
tidak mau tinggal di neraka itu, tidak.......
47. Andi
tenang
lah mbak, jangan takut mbak harus
tinggal dimana, kalau mbak mau tinggallah di gubuk saya ini sampai mbak tenang
mbak..
48. Hesti
apakan
kau tidak keberatan?
49. Andi
tentu
tidak mbak,.. (SAMPIL TERSENYUM)
50. Hesti
tapi.....
51. Andi
tapi
apa mbak?
52. Hesti
saya
takut..
53. Andi
apakah
yang mbaktakuti? Mbak takut saya melkukan yang tidak-tidak kepada mbak?
54. Hesti
iya
..... tapi maaf..
55. Andi
insyaAllah
tidak akan mbak, percayalah...
56. Hesti
terimakasih
kalau begitu.
57. Andi
oia
mbak... saya harus kerja dlu, mbak saya tinggal ya...
58. Hesti
ia..
sekali lagi terima kasih ya..
59. Andi
ia
mbak...( SAMBIL TERSENYUM DAN HENDAK PERGI )
60. Hesti
tapi
jangan panggil saya mbak la..
61. Andi
saya
tidak tau harus panggil apa?
62. Hesti
(
HESTI MENGULURKAN TANGANNYA) nama saya hesti..
63. Andi
(
ANDI MENGULURKAN TANGANNYA JUGA) saya andi mbak..
64. Hesti
tu..kan...
masih pake mbak..
65. Andi
oia
hesti ( SAMBIL TERSENYUM)
66. Andi
saya
pergi dulu ya..
67. Hesti
ia,
hati-hati ya.
HESTI
DUDUK TERMENUNG DI TUMPUKAN KARDUS SEDANG MEMIKIRKAN APA YANG TERJADI PADA
DIRINYA, IA MEMIKIRKAN APA YANG HARUS IA LAKUKAN. HESTI MELIHAT-LIHAT GUBUK
ANDI DAN MENCARI PEKERJAAN UNTUK MENGHILANGKAN RASA BOSANNYA.
SAMBIL
MEMBERSIHKAN GUBUK ANDI DAN HESTI MENEMUKAN FOTO KELUARGA,
68. Hesti
foto
siapa ini? (MEMEGANG FOTO YANG DITEMUINYA)
69. Hesti
hm....
seperti Andi..
TIBA-TIBA
ANDI PULANG.
70. Andi
Assalamualaikum..
71. Hesti
(KAGET
MELIHAT KE ARAH PINTU MASUK) waalaikumsalam..
Cepat
sekali kamu pulang? Tapi kata kamu sore...
72. Andi
ia
aku mau mengantar makanan untuk kamu .... ini.... (ANDI MEMBERIKAN BINGKISAN
MAKANAN KEPADA HESTI)
73. Hesti
eh...
kenapa kamu terlalu repot ..
74. Andi
tidak,
saya tidak merasa di repotkan.. ayo... makanlah..
75. Hesti
terimakasih
banyak ya andi..
76. Andi
ia,
sama-sama..
77. Hesti
tenyata
masih ada juga oraang yang selalu berfikiran positif dengan orang lain
seperti kamu ini...
78. Andi
(ANDI
MELAMUN MENATAP FOTO YANG DI PEGANG HESTI)
79. Hesti
andi.......
andi....andi...( SAMBIL MELAMBAI TANGAN KE DEPAN MUKA ANDI)
80. Andi
(ANDI
KAGET) eh.......ia hes....?
81. Hesti
kenapa
melamun?
82. Andi
ah..
enggak, Cuma liatin foto yang di tangan kamu itu..
83. Hesti
eh...
maaf andi kalo aku lancang..( TERKEJUT DAN SEGERA MELETAKKAN FOTO ITU)
ANDI
MELAMUN KEMBALI, SEMENTARA HESTI MENJADI SEMAKIN BINGUNG.. HESTI TIDAK
MENYADARKAN ANDI NAMUN MELOTOT MEMANDANGI ANDI YANG KEMBALI MELAMUN DENGAN
BERPUTAR-PUTAR.
84. Hesti
apa
yang dia fikirkan ya?
(HESTIPUN
BERPUTAR-PUTAR DAN DENGAN TIDAK SENGAJA HESTI MENABRAK MEJA YANG TERDAPAT
KALENG DI ATASNYA, KALENG ITU JATUH DAN ANDI KAGET). Kleng.............(SUARA
KALENG)
85. Andi
astagfirullahhalazim
(KAGET DAN MENGUCAP) apa itu?
86. Hesti
(HESTI
JUGA IKUT TERKEJUT, DAN DIAM DI LOKASI PUTARANNYA SAMBIL SENYUM-SENYUM)
87. Hesti
kenapa
andi? Ada apa? Kok melamu...terus?
88. Andi
tidak
hes..
89. Hesti
apanya
yang tidak? Tadi kamu melamun..
90. Andi
tidak
apa-apa maksud saya ..
91. Hesti
ada
apa dengan kamu? Ceritala sama aku, aku mau kok dengerinnya..
92. Andi
(ANDI
DIAM DAN BERUSAHA MENCERITAKAN ITU SEMUANYA KE HESTI) em...
93. Hesti
kalau
kamu keberatan gak osah d ceritakan di..
94. Andi
ia
aku akan cerita semua kepa kamu ti..
95. Hesti
(HESTI
DUDUK MANIS UNTUK MENDENGARKAN CERITA ANDI)
96. Andi
(ANDI
MENGAMBIL FOTONYA ITU) ini foto keluarga saya..
97. Hesti
mana
keluargamu itu andi?
98. Andi
mereka
sudah meninggal akibat perbuatan rentenir...
99. Hesti
maaf jika kata-kataku
menyinggung perasaanmu andi..
100. Andi
oh.. tidak, sama sekali
tidak..
(HESTIPUN
TERDIAM DENGAN RASA BERSALAHNYA)
101. Andi
keluargaku telah pergi
untuk selamanya..
102. Hesti
kalau bolehtau kenapa
rentenir itu ndi?
103. Andi
ayah dulu adalah tokeh
sawit, ibuku memiliki toko sembako yang sangat besar di Bogor, aku memiliki
seorang adik baru berusia 4 tahun. Dulu itu keluargaku merupakan keluarga yang
bekecukupan tapi semenjak ayah menikah lagi semuanya sudah mulai merosot, ayah
menikah pada orang yang tidak punya perasaan, semenjak ayah menikah di rumah
selalu ada pertengkaran. Awalnya istri ayah saya itu baik tapi ternyata dia
seorang binatang yang menjelma menjadi manusia, dia meminta perhiasaan mahal,
mobil, dan barang-barang berharga lainnya.... lama kelamaan usaha ayah mulai
merosot karna lebih banyak pengeluaran dibandingkan masukan, sampai semua harta
ludes, karna istri ayah selalu meminta
inilah.. itulah, akan Tetapi ayah tidak bisa menolak semua pintanya di turuti
dengan usaha apapun, padahal ayah hanya mengharapkan usaha ibu sampai akhirnya
lama-kelamaan usaha ibupun ikut merosot pula..( ANDI DIAM SEJENAK)
104. Hesti
kenapa diam di? Lanjutkan...
105. Andi
habislah semua usaha
ibu dan ayah, ayah meminjam uang ke rentenir untuk membuka usaha, usaha sudah
mulai berkembang namun belum sampai modal kembali, istri muda ayah mulai
bertingkah lagi. Itulah.... terlalu sayangnya ayah kepada wanita yang tidak
punya hati itu, apapun yang dimintanya selalu diberikan.. padahal ayah tau
uangnya lagi tidak ada. Sampai seketika usaha bangkrut kembali, istri muda ayah
kabur bersama laki-laki lain.....sungguh biadab!
Tinggallah keluarga
kami yang menanggung akibatnya, ayah dikejar-kejar oleh rentenir, kami tidak
tahu sampai akhirnya rumah disita dan ayah masuk penjara karna dituduh
menyembunyikan buronan, wanita itu ternyata adalah buronan.
Kami tinggal di rumah
pinjaman keluarga, smapai seketika ibu sakit paraah dan meninggal, lalu
tinggallah aku dan adik, aku bawa adik ke tempat ini nasip buruk adik
sakit-sakitan dan meninggal dunia. Dan disinilah aku hidup sendiri dengan
bayang-bayang keluarga. Dulu aku masih beusia 9 tahun, kini usiaku 22 tahun dan
kini genap sudah 14 tahun kepergian kluargaku semuanya..
(ANDI MENCERITAKAN
DENGAN MATA YANG MENERAWANG MENUNDUKAN MUKANYA)
106. Hesti
tenanglah andi..
(SAMBIL MENGGOSOK PUNGGUNG ANDI UNTUK MENENANGKAN ANDI)
107. Andi
ia hes, aku gak papa...
108. Hesti
ternyata kamu salah
satu orang yang kuat andi, kamu bisa sabar dengan apa yang kamu alami. Kamu
masih selalu bersyukur dengan segala kejadianmu. Jika saja aku seperti kamu, .
. . . . . .kurasa aku tidak akan sanggup ndi..
109. Andi
kita tidak tau kita
bisa sanggup atau tidak, hanya keadaanlah yang bisa membawa semua kekuatan kita
kepada kebenaran.
110. Hesti
(HESTI MENETESKAN AIR
MATANYA KARNA TERHARU MENDENGAR CERITA ANDI)
111. Andi
kamu menangis?
112.
Hesti
(HESTI LANGSUNG MENGHAPUSKAN AIR MATANYA)
113.
Andi
tanang..... tenang...... wajar saja akalau kita
mempunyai masalah, dari masalah sendiri, masalah orang lain sampai masalah kehidupan
yang kita anggap itu beban, yah.. itulah
kedewasaan itu kita berfikir dan memiliki rasa.
114.
Hesti
(HESTI MENGHAPUS AIR MATANYA DAN TERSENYUM KEMBALI
PADA ANDI)
115.
Andi
oia Hes tadi aku nemuin selembaran yang berisi foto
kamu ti..
116.
Hesti
kamu salah kali... siapa juga yang mau majang foto
aku..
117.
Andi
kok bisa aku salah ya? (SAMBIL MIKIR)
118.
Hesti
aha!
Kamu kangen sama aku ya. . . .? (SAMBIL MENGALIHKAN
PEMBICARAAN)
119.
Andi
(KAGET DAN SALAH TINGKAH)
120.
Hesti
ayo ngaku......!
121.
Andi
ti........tidak....
122.
Hesti
tuh, ngapain kamu ingat-ingat wajah aku meluluk ..
123.
Andi
ye..! kalau aku gak ingat wajah kamu, ntar kamu aku
usir dari gubuk ku ini, karna dikirain orang gila.... hahahahaha
124.
Hesti
enak aja..
125.
Andi
coba saja aku masih punya keluarga, pasti gak sepi
rasanya.. (SAMBIL MENERAWANG)
126.
Hesti
(BERJALAN MENDEKATI ANDI) emangnya aku ini kau
anggap siapa?
127.
Andi
orang..
128.
Hesti
ya... oranglah, msak sih binatang.....
129.
Andi
hehe ya enggak la hes..
130.
Hesti
terus siapa?
131.
Andi
ya tamuku, yang datang dan bisa pergi..
terus........
132.
Hesti
terus apa?
133.
Andi
terus aku sendiri lagi..
134.
Hesti
kenapa kamu berfikir begitu ndi . . . aku telah
merasakan nyaman di sini, aku merasakan kamu adalah teman terbaikku.
135.
Andi
kenapa bisa?
136.
Hesti
dari pertama kamu menerima aku untuk tinggal di
sini, padahal kamu sama sekali tidak mengenal aku.. dari situ gak pernah aku
berniat untuk ninggalin kamu ndi.. percayalah itu..
137.
Andi
tapi aku tidak yakin..
138.
Hesti
percayalah ndi..
139.
Andi
(ANDI DIAM, MELAMUN MENERAWANG KE ARAH PINTU)
140.
Andi
coba saja ayahku yang berkata seperti itu padaku... (SAMBIL
MENETESKAN AIR MATANYA)
141.
Hesti
tak ada guna mengenang masa lalu itu ndi, itu adalah
pelajaran buat kamu.. ( MENGHAPUS AIR MATA ANDI ) sabarlah...
142.
Andi
( MENGUSAP SELURUH WAJAHNYA) aku menjadi laki-laki
cengeng..
143.
Hesti
wajar saja, kita di titipkan airmata oleh Tuhan
untuk mengungkapkan rasa yang ada di hati kita.. tak ada yang salah ndi..
TIBA-TIBA DATANG
SEORANG WANITA SEPARUH BAYA, SAMBIL MEMBAWAKAN SEMANGKUK SUP UNTUK ANDI.
144.
Buk
Tati
assalamualaikum,...
145.
Hesti
dan Andi
waalaikumsalam..
146.
Andi
eh ibu... (ANDI MENGHAMPIRI BUK HESTI DAN MENAJAKNYA
DUDUK) silahkan duduk buk...
BUK TATI
MEMANDANG-MANDANG HESTI, SEDANGKAN ANDI HERAN MELIHAT BUK TATI, TAMPA
DISADARINYA BAHWA BUK TATI BELUM MENGENAL HESTI, SEDANGKAN HESTI DENGAN CEMAS
ATAS KEDATANGAN BUK TATI. AKAN TETAPI BEBERAPA MENIT KEMUDIAN ANDI MEMECEHKAN
SUASANA DAN SADAR BAHWA HESTI BELUM DI KENALKAN DENGAN BUK TATI.
147.
Andi
ee . . . . buk, hampir saja saya lupa.. ini hesti
buk, teman andi.. (DAN BERBICARA KEPADA
HESTI) ini buk tati hes, ibu saya di tempat ini.... ( SAMBIL TERSENYUM DENGAN BANGGA
MEMPERKENALKAN BUK TATI KEPADA HESTI)
148.
Hesti
ibuk . . . . .( MENYALAMI BUK TATI)
149.
Buk
Tati
(BUK HESTI TERSENYUM MANIS KEPADA HESTI)
150.
Buk
Tati
eh. . . .anak ibu sudah ada teman baru ya.. (SAMBIL
TERTAWA MENGGODA ANDI)
151.
Hesti
ah ibu, kami hanya teman kok buk...
152.
Buk
Tati
kalo ia juga ngak apa-apa kok... hesti emangnya
orang mana..
153.
Hesti
ee...... orang... (HESTI SAMBIL MIKIR ASALNYA, KARNA
IA TIADAK MAU ORANG TAU TENTANG KEADAANNYA) orang Bandung lahir di Jakarta
buk..
154.
Buk
Tati
kenal sama andi dimana ?
ANDI MEMOTONG PEMBICARAAN IBU KARNA MAU PERGI
BEKERJA KEMBALI
155.
Andi
buk, saya pergi kepasar lagi ya buk.. masih ada
kerjaan. . . (SAMBIL TERSENYUM KEPADA HESTI)
156.
Buk
Tati
iya, hati-hati ya nak..
(ANDI PERGI DAN
TINGGALLAH HESTI BERSAMA BUK TATI DI RUMAH)
157.
Buk
Tati
Oh ya nak hesti..
158.
Hesti
Iya buk..
159.
Buk
Tati
Sebenarnya kamu ada hubungan apa dengan Andi nak?(
SAMBIL TERSENYUM)
160.
Hesti
Hanya teman kok buk, gak lebih..
161.
Buk
Tati
Memangnya sudah lama kalian saling kenal ya?
162.
Hesti
Tidak bu, memangnya ada apa buk? (MEMANDANG BUK TATI
DENGAN HERAN)
163.
Buk
Tati
Sepertinya ibu lihat andi semangat sekali, wajahnya
ceria hari ini, tidak seperti hari-hari biasanya..
164.
Hesti
Memangnya andi biasanya bagaimana buk?
165.
Buk
Tati
andi biasanya lebih banyak menutup diri, tidakseceria hari ini..
andi biasanya lebih banyak menutup diri, tidakseceria hari ini..
166.
Hesti
Ah ibu.... barang kali dia lagi banyak rezeki
kali....
167.
Buk
Tati
Eh janagan salah ti, andi itu selalu ada rezeki
karna dia orangnya selalu kerja keras, dia selalu bahagiain ibu disini. . . .
168.
Hesti
Oh iya buk... boleh.... hesti nanya?
169.
Buk
Tati
Silahkan nak...
170.
Hesti
Hesti mau tanya ibu kerja apa buk?
171.
Buk
Tati
Ibu bekerja sebagai buruh cuci dan gosok di rumah
orang, dulunya sewaktu ibu masih hidup dalam keadaan jaya ibu hidup dengan
berkecukupan ibu memiliki seorang suami yang gagah, rajin. (IBU TATI TERDIAM
DAN MENGENANG KEMBALI MASALALUNYA DENGAN KESEDIAHAN ) namun. . . . . . . kami
lama mendapatkan momongan, hingga akhirnya kami mendapatkan momongan kami
berdua semakin mesra namun semua berjalan berjalan hanya sementara anak ibu
meninggal karna penyakit tipu, setelah itu semua berubah dunia bagi ibu terasa
tak berwarna lagi ibu hancur, tambah lagi ibu mergokin suami ibu lagi
bermesraan dengan laki-laki lain di taman semua semakin seperti neraka. Ibu pun
pergi dari rumah, dan disinilah ibu hidup, ibu ingin meninggalkan kepedihan
yang ibu alami diluar sana.. ( IBU SAMBIL MENANGIS DAN HESTI MENDEKATI IBU DAN
MEMELUKNYA )
172.
Hesti
Maaf bu, hesti gak bermaksud membuat ibu menangis. .
. .
173.
Buk
Tati
Ah ... tidak nak
. . . ( BUK TATI MEMELUK HESTI DENGAN ERAT) karna masalalu itu adalah
guru yang sangat berharga nak dalam hidup.
174.
Heasti
Iya bu . . (SAMBIL MEMELUK ERAT BUK HESTI)
175.
Buk
Tati
Kamu menyukai andi nak?
176.
Kak
Rindu
Assalamualaikum....
177.
Buk
Tati
Eh Rindu.... ada apa kamu nak?
178.
Kak
Rindu
Ini bu... ridu cari andi bu...
179.
Buk
Tati
Andi pergi kerja nak...
Andi pergi kerja nak...
180.
Kak
Rindu
Eh. . . . ini siapa buk?
181.
Buk
Tati
Oh iya... ibu lupa, ini Rindu (MENUNJUK KE RINDU)
dan ini Hesti
( MENUNJUK KE HESTI)
HESTI DAN RINDU BERJABAT TANGAN, HESTI HERAN MELIHAT
DANDANAN RINDU YANG BEGITU SEKSI.
182.
Kak
Rindu
Oia kamu temannya Andi ya?
183.
Hesti
Iya kak, saya temannya Andi kak, kakak?
184.
Kak
Rindu
Kakak adalah kakaknya andi di kampung andi, dari mana
kamu kenal andi?
185.
Hesti
Baru kemaren kak, hesti jalan kemari dan nyasar kak
itulah hesti numpang di sini..
186.
Buk
Tati
Stop dulu ceritanya, lebih baik kita makan dulu yuk....
Pasti kamu laparkan Rindu..?
187.
Kak
Rindu
Ah. . . . ibu ngerti aja, Rindu sayang deh sama
ibu.. (RINDU MENCIUM IBU DAN PERGI MELIHAT MAKANAN YANG DIBAWA IBU) Wah...
tempe bacem, kelihatannya super enak, makan yuk...
188.
Buk
Tati
Ayok... yuk nak hesti...
MEREKAPUN MAKAN BERSAMA
189.
Buk
Hesti
Tadi dari mana nak rindu?
190.
Kak
Rindu
Rindu baru pulang dari tempat kerja bu, rindu baru
ingat kalau rindu ada janji sama Andi. . . . ibu dari tadi ya disini?
191.
Buk
Tati
Iya nak, tadi ibu masak lebih terus ibu bawalah
kemari, nah kita ngumpul disini jadi kita bisa sama-sama nikmatin deh....
192.
Rindu
Oh... begitu ceritanya..
193.
Buk
Tati
Oia ibu ke belakang dulu ya.. (BUK TATI PUNPERGI KE
DAPUR)
194.
Hesti
dan Kak Rindu
Iya buk.....
195.
Hesti
Kak hesti boleh nanya?
196.
Kak
Rindu
Mau nanya apa? Yah nanya aja...
197.
Hesti
Memangnya kak Hesti kerja dimana?
198.
Kak
Rindu
Kenapa nanya kerja aku, aku kerja di bar. . .
199.
Hesti
oh...
oh...
200.
Kak
Rindu
Pasti heran liat tampilan aku?
201.
Hesti
Ngak lah kak, biasa
saja..
Emangnya kakak tinggal
dimana?
202.
Kak
Rindu
Kakak tinggal didaerah sini juga kok, kakak nyamaman
dengan keadaan disini..
203.
Hesti
Memangnya kakak sudah menikah? Maaf kalau hesti
nanyain terlalu dalam. . .
204.
Kak
Rindu
Kakak sudah menikah, tapi kakak menikah dengan. . .
(TIBA-TIBA BUK TATI KELUAR DAN MEMOTONG PEMBICARAAN)
205.
Buk
Tati
Eh. . . . lagi ngomong apa ini ? kayaknya serius
kali...
206.
Kak
Rindu
Ibu..... ini Rindu lagi cerita sama hesti buk..
207.
Buk
Tati
Cerita apa tu?
208.
Kak
Rindu dan Hesti
Ada deh... ( SAMBIL BERANGKULAN)
209.
Buk
Tati
Iya deh kalau begitu. . .
Oia kata andi kamu udah ngajarin anak kampung sini
dansa ya?
210.
Kak
Rindu
iya buk,R indu nggak mau anak kampung kita dianggap rendahan
sama orang luar. . . meskipun hanya sekolah sampai smp aja. Tapi mereka bisa
kok jadi yang pintar, dan bisa di pandang masyarakat luar..
211.
Buk
Tati
Yah. . . . ternyata kamu masih mikirin masalah
disini ya, ibu kira kamu sudah lupa karna kamu mikirin keluarga kamu. . .
212.
Kak
Rindu
Ya nggak la ibuk . . . . bagai manapun rindu
besarnya disini, disini rasanya nyaman. Nggak senyaman kehidupan Rindu yang
sekarang.
213.
Buk
Tati
Ya sudah jangan di fikirin, disini kita bsa saling
menghibur diri, bagai mana pun kita adalah keluarga..
214.
Kak
Rindu
Oia ya buk...
215.
Hesti
Kak boleh nggak hesti minta di ajarin dansa ?
216.
Kak
Rindu
Gimana ya? (SAMBIL TERSENYUM)
217.
Buk
Tati
Ajarin lah ndu....
218.
Kak
Rindu
Iya deh...
(RINDU MULAI MENGAJARIN DASAR GERAK KEPADA HESTI)
219.
Kak
Rindu
Ayo hes, pegang tangan kakak trus ikutin langkah
kakak..
220.
Hesti
Hesti gak bisa ni kak..
221.
Kak
rindu
Bisa. . . . yakin deh, pasti kamu bisa...
Ayo. . . . .
(RINDU MENGAJAK HESTI)
HESTI DAN KAK RINDU MULAI DANSA, SEDANGKAN BUK TATI SENYUM-SENYUM MELIHAT
RINDU DAN KAK HESTI.
222.
Kak
Rindu
Dari pada ibu senyum-senyum aja ngeliatin hesti dan
Rindu mendingan ikutan dansa yuk...
223.
Buk
Tati
Alah, ibu mana bisa. . . .
Kalian berdua sajalah, ibu kan sudah tua..
224.
Kak
Rindu
Ah . . . . ibu. . . . ibu itu masih cantik dan
kuat(MEMANDANG BUK TATI SAMBIL TERSENYUM) ya kan hes..
225.
Hesti
Iya buk, benar kata kak hesti, apalagi jika memakai
syal ini ( SAMBIL MENGENAKAN SYAL KE BUK TATI)
226.
Buk
Tati
Ah... kalian bisa saja. . . . kalo ngegodain ibu. .
. .
227.
Hesti
Ayolah bu yuk.....
228.
Buk
Tati
Ibu tidak bisa . . . .
229.
Kak
Rindu
Ayolah bu, barang kali besok ibu bisa ngajari
ibu-ibu sini buat dansa. . supaya kampung kita gak ketinggalan buk. . . .
230.
Buk
Tati
(BUK TATI TESENYUM MEMANDANG KAK RINDU DAN HESTI)
231.
Rindu
Kenapa ibu malah senyum aja, ayo. . . .ayo bu. . .
232.
Buk
Tati
gimana ya?
233.
Hesti
Ayo buk . . .
. ayo. . . . (HESTI MENARIK TANGAN BUK TATI)
234.
Buk
Tati
Iya-iya. . . . anak ibu pada cerewet semua. . .
235.
Kak
Rindu
Nah... gitu dong buk. . .
MEREKA MULAI BERDANSA BERSAMA TIBA-TIBA
236.
Buk
Tati
Ah gak asik kalo gak pakai musik, ayo Rindu hidupkan
musik di hp mu. . .
237.
Kak
Rindu
Oke buk. . . (KAK RINDU MENGHIDUPKAN MUSIK DI HP
NYA)
BUK TATI, KAK RINDU, DAN HESTI KEMBALI BERDANSA,
SEDANG MENIKMATI DANSA BERSAMA TIBA-TIBA ANDI DATANG.
238.
ANDI
Assalamualaikum. . . . . .
(BUK TATI, KAK RINDU, DAN HESTI BERHENTI DANSA)
239.
Kak
Rindu, Buk Tati, dan Hesti
Waalaikumsalam. . . . . .
240.
Andi
Lagi ngapain ni? Sepertinya ceria sekali..
241.
Kak
Rindu
(TERSENYUM SEMANGAT) kami lagi berdansa bersama..
242.
Andi
Dan ibu?
243.
Kak
Rindu
Ya. . . ibu ikutan dansa juga la.. mana boleh ibu
ketinggalan. . . .
244.
Buk
Tati
Iya ni nak Andi, ini kerja kak Rindumu maksain ibu
buat ikutan padahal ibu kan sudah tua. Ya kan nak. . . .
245.
Andi
Ehm. . . . ya nggak ada yang salah bu, itung-itung
ibu olah raga, ya kan kak. . .
246.
Kak
Rindu
Ya benar tu ndi, Tu kan bu Rindu benar (TERTAWA
BANGGA)
ANDI MENGHAMPIRI HESTI
247.
Andi
Memangnya kamu bisa dansa ti ? (SAMBIL MENGGODA
HESTI)
248.
Hesti
Bisa dong. . . . ya kan kak? (MEMBANGGA)
249.
Andi
Masak sih?
250.
Hesti
Iya. . . . kamu gak percaya ? (MENANTANG ANDI)
251.
Andi
Kalau benar kamu bisa, coba kamu dansa sama aku?
Gimana Kak Rindu? Setuju !
252.
Kak
Rindu
Ya ! kakak setuju . . . .
(BUK TATI TERSENYUM BANGGA KEPADA HESTI, ANDI, DAN
KAK RINDU)
253.
Andi
Ayo. . . . (ANDI MEMEGANG TANGAN HESTI UNTUK
MENGAJAK DANSA, SEDANGKAN KAK RINDU MEMGHIDUPKAN MUSIK DI HPNYA)
HESTI DAN ANDI MULAI BEDANSA, SAMBIL TERSENYUM
BAHAGIA
254.
Andi
Hesti aku sayang padamu..(SAMBIL DANSA, DAN
BERBISIK)
255.
Hesti
Alah. . . .
256.
Andi
Kamu gak percaya ?
(HESTI TIDAK MENGACUHKAN ANDI, KAK RINDU DAN IBU
TERTAWA BAHAGIA, SETELAH ITU KAK RINDU KE BELAKANG UNTUK MEMBUATKAN AIR UNTUK
ANDI)
ANDI DAN HESTI TERUS BERDANSA, MENIKMATI DANSANYA
DENGAN SEPENUH HATI MEREKA. TIBA-TIBA DATANG IBU KE GUBUK ANDI, SEMUA TERKEJUT.
.
257.
Ibu
Assalamualaikum. . . .
258.
Hesti
Ibu. . . . . (MENGHAMPIRI IBU DAN MEMELUK IBU) dari
mana ibu tau aku ada disini bu? Siapa yang memberi tahu ibu?
259.
Ibu
Ibu mencoba dengan berbagai cara sampai akhirnya menemukanmu
nak, Ibu merindukanmu nak, ibu tidak mau kehilangan kau. . . jangan pergi nak..(IBU
MENANGIS)
260.
Hesti
(HESTI MENENGIS MEMELUK IBU) ibu. . . tidak Hesti
nggak pernah berniat meninggalkan ibu. .
Oia bu (HESTI MENGHAPUS AIR MATANYA) ini Andi, dan ini
Andi. . .
Sama siapa ibu kesini?
261.
Ibu
Sama ayah. . .
262.
Hesti
Ayah ? (MELEPASKAN DIRI DARI PELUKAN IBU)
263.
Ibu
Iya hes ibu sama ayah ke sini. .
264.
Hesti
Hesti tidak mau bertemu ayah, tidak . . .
265.
Ibu
Nak, walau bagai manapun ayah tetap ayahmu nak.
266.
Hesti
Tapi bu. . .
267.
Ayah
(AYAH MASUK DENGAN TIBA-TIBA) Hesti. . .
Ayah minta maaf nak, (MEMELUK HESTI SAMBIL MENANGIS)
ayah menyayangimu nak, jangan pergi lagi nak. . .
268.
Hesti
Tidak ! ! ( HESTI MELEPASKAN PELUKAN AYAHNYA DENGAN
KERAS, DENGAN WAJAH YANG MARAH DAN SEDIH)
269.
Ayah
Nak. . .
270.
Hesti
Tidak ayah jahat !! selama ini ayah yang selalu
mengatakan sayang padaku, yang selalu mengatakan jangan sedih, tidak suka kalau
aku sedih. . dan menjadi terbaik untuk aku . . . tapi sekarang dunia berubah,
ayah telah berubah, semua janji, ucapan ayah sekarang sudah menjadi sampah
dimataku. . . aku tidak percayalagi sama ayah, ayah telah membuat aku kecewa. .
omong kosong semua. . (HESTI MENGUNGKAPKAN PENYESALANNYA DENGAN SANGAT KESAL)
271.
Ayah
Hesti ayah mohon nak maafkan ayah... ( HESTI ACUH
SAMBIL MENANGIS) ayah tidak bermaksud. . .
272.
Hesti
Sudahlah `ayah. . . jangan ngeles lagi, semua sudah
pasti. .
273.
Ibu
Nak dengarlah dulu kata ayahmu itu nak. . . (sambil
menangis)
TIBA-TIBA KAK RINDU KELUARDENGAN MEMBAWA AIR TEH
UNTUK ANDI
274.
Kak
Rindu
Kenapa ini ramai (KAK RINDU KELUAR DAN TERKEJUT SAAT
BMELIHAT AYAH DAN IBU HESTI, DAN AIR YANG DIBAWA KAK RINDUPUN DI LEPASKANNYA)
275.
Hesti
Ada apa kak? (MENDEKATI KAK RINDU)
276.
Ayah
Rindu . . .
277.
Kak
Rindu
Abang. . . .
HESTI TERKEJUT MELIHAT AYAHNYA DAN KAK RINDU SALING
TEGUR SAPA, SEDANGKAN IBU SEMAKIN GELISAH)
278.
Hesti
Kak, ayah. . . kenal? Aku tidak mengerti. . . .
kenapa ini bu, jelaskan bu. . .
(IBU DIAM) kenapa ibu diam ada apa ini ?
279.
Ayah
Nak, kamu belum pernah bertemu istri muda ayah,
(AYAH MEMBERITAHU DENGAN RAGU-RAGU) I. . .ini nak, (MEMPERKENALKAN KAK RINDU
PADA HESTI, SEDANG HESTI SEMAKIN HERAN) ini istri muda ayah nak. . .
280.
Hesti
Kak Rindu? Tidak. . . . tidak. . . .
Benarkah bu?
281.
Ibu
(IBU MENGANGGUK)
282.
Hesti
Tidak. . . .
283.
Ayah
Ayah minta maaf nak, (AYAH MEMOHON PADA HESTI) ayah
pernah berjanji pada ayah Rindu untuk menjaganya, ayah sudah lama mencarinya
tapi tidak ketemu, setelah bertemu ternyata dia kerja menjadi PSK, ayah sudah
janji akan melindungi rindu, dan menjaganya. Ayah hanya berfikir itu nak. . . .
Ayah mohon nak, maafkan ayah nak. . .
284.
Kak
Rindu
Ini semua salah kakak hesti, kakak akan tinggalkan
keluargamu . . kakak minta maaf nak, kakak tidak pernah berfikir kalau begini
jadinya. . (KAK RINDU DUDUK LEMAS)
HESTI MENANGIS, DAN SEMAKIN BINGUNG, ANDI DAN BUK
TATI SEMAKIN BINGUNG, SEMENTARA ITU DATANG SEORANG LAKI-LAKI YANG MENGENALI KAK
RINDU.
285.
Laki-Laki
Maaf ada Rindu . . . .
286.
Kak
Rindu
(RINDU LANGSUNG MELIHAT KEARAH PINTU) Romi?
287.
Laki-Laki
Rindu. .
(LAKI-LAKI MENDEKATI KAK RINDU) aku merindukanmu rindu. . .
288.
Kak
Rindu
Aku telah menikah, tapi. . .
Hesti kakak akan tinggalkan keluarga mu. .
289.
Laki-Laki
Aku akan terima apapun yang terjadi hesti, aku akan
membawamu. .
290.
Kak
Rindu
Benarkah. . . (HESTI TERSENYUM SEDIH)
291.
Ayah
Romi kamu jaga Rindu baik-baik ya. . .
292.
Laki-Laki
Iya pak. . .
293.
Pak
Supri
Assalamualaikum . . . ada Buk Tati?
294.
Buk Tati
Waalaikumsalam, ia. . . . (BUK TATI TERKEJUT MELIHAT
SUAMINYA DATANG)
295.
Pak
Supri
Aku menyesal, ayolah Tati kita pulang. . . .
296.
Buk
Tati
Bagai mana istri kamu. . .
297.
Pak
Supri
Aku sudah bercerai, dia tidak sebaik kamu. . kamu
tidak bisa di gantikan. . ayolah kita pulang. . .(PAK SUPRIDAN BUK TATIPUN
BERANGKUL TERHARU BAHAGIA, SEMENTARA KELUARGA HESTI BERPELUK BAHAGIA BER TIGA)
298.
Andi
Semua permasalahan memiliki hikmah,
Tuhan memang tidak penah sia-sia, Tuhan selalu
memberikan umatnya bahagia yang sempurna dengan cobaan yang menjadi pelajaran.
Kita yang di ciptakan untuk bersama dan itulah Cintanya Tuhan pada kita, dan dari kejadian
ini aku di pertemukan dengan kekasih hatiku.
ANDI MENDEKATI HESTI DAN MEMEGANG TANGANNYA.
SEKIAN . . .
