Matakuliah Kuliah Silat Dengan
Sistem KBK Membuat Mahasiswa Dituntut Lebih Aktif
Institut
Seni Indonesia Padang Panjang merupakan salah satu perguruan tinggi negri yang
berlokasi di Sumatra Barat lebih
tepatnya di Padang Panjang, kampus ini yang bergerak di bidang seni seperti
seni rupa dan design yang di dalamnya terdapat seni rupa, seni murni, seni
kriya, tv dan film, dan fotografi. Di seni pertunjukkan terdapat seni musik,
seni tari, seni teater, dan seni karawitan. Kampus seni ini menghasilkan
seniman muda yang berkwalitas.
Kampus
Institut Seni Indonesia Padang Panjang memakai dua gaya, khusus seni rupa dan
design menggunakan sistem kredit semester (SKS) dan seni pertunjukan menggunakan
kurikulum berbasis kopetensi (KBK), akan tetapi kurikulum berbasis kopetensi
itu baru di jalankan pada tahun 2012, perbedaan SKS dan KBK yaitu, jika SKS
sistem kontrak yang menentukan sendiri, jika KBK sesuai dengan matakuliah paket
yang ditentukan. KBK yang membuat mahasiswa menjadi lebih aktif dalam
perkuliahan, karena dengan KBK target materi perkuliahan lebih dipersingkat.
Sebut saja sebagai contoh salah satu mata kuliah di seni pertunjukkan yaitu
silat. Mahasiswa lebih rajin berlatih untuk ujian, karena pertemuan di mata
kuliah itu tidak cukup untuk mencapai target KBK.
Mata
kuliah silat yang memiliki empat sks yang membuat mahasiswa lebih giat karena
ingin mencapai target yang di tentukan. Mereka latihan hampir setiap malam demi
mendapatkan nilai yang baik, karena nilainya diambil berdasarkan nilai
setruktur seperti nilai tugas dll.
Ini
merupakan salah satu gambar yang diambil dari latihan silat mahasiswa angkatan
2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar